
Perkembangan software di Indonesia berkembang pesat baru-baru ini, dimana menjamurnya software house di kota-kota besar maupun kecil. Kenyataanya sebuah software house pegawainya tidak hanya dari kalangan profesional saja dan berpengalaman saja, tetapi banyak juga dari kalangan pelajar yang baru mengenal bahasa pemprograman 1 – 5 tahun. Mereka (kalangan pelajar) berani meramaikan pasar dunia software, Mereka berpendapat bahwa selain untuk mendapatkan uang, tantangan dan pengalaman mereka butuhkan untuk meningkatkan skill mereka. Di dalam kalangan profesional pegawai terbiasa bekerja sebagai team, dimana ada unit programer, design, testing dan lain-lain; sedangkan dari kalangan pelajar mereka biasanya bekerja team, tapi hanya berkutat pada unit programer tanpa ada unit design dan testing. Tetapi yang menarik dari kalangan pelajar harga yang ditawarkan untuk membuat software cenderung lebih murah daripada kalangan profesional. Pertanyaan mulai timbul, apakah program yang dibuat dari kalangan pelajar memenuhi standard kwalitas sebuah software?
Dari cerita di atas saya dapat memastikan umur dari software yang dibuat para pelajar tidak akan bisa bertahan lama, karena mereka hanya membuat sebuah program tanpa mendesian dulu program tersebut. Walaupun mereka mendesian mereka juga belum melakukan testing performa, bug, avaibility dan lain-lain. Walaupun mereka melakukan desian program dan testing, apakah program tersebut sesuai standar. Disini saya tidak menyudutkan para pelajar, saya hanya mengambil contoh tentang pentingnya software quality assuranse. Software quality assurance merupakan salah satu dasar ilmu software engineering, software quality anssurance adalah sarana pemantauan prosess rekayasa perangkat lunak dan metode yang digunakan untuk memastikan kwalitas software. Alur dari software quality assurance adalah :Tujuan dari software quality assurance adalah untuk memastikan bahwa software yang dibuat dapat memenuhi standar kwalitas sebuah software. Software Quality Assurance menyediakan ukuran-ukuran atau patokan-patokan yang didesain untuk memasatikan suatu software berjalan sesuai fungsinya secara konsisten dana modifikasi terhadap software tersebut tidak menghasilkan suatu masalah yang besar. Patokan tersebut harus dipakai sepanjang pengembangan software secara sistematik, mulai testing, dokumentasi, sampai eksekusi suatu software dan saat pemeliharaan software.
Sumber:
SQA Indonesia